
"Ketika kita memutuskan dari indie ke label banyak yang iri, banyak yang menganggap kita mengkhianati diri dan melacurkan diri. Kita menepisnya dengan tetap bermain dengan secara dewasa," terangnya.
Tidak hanya itu, SID juga melakukan kritik dan kepedulian sosial dalam sejumlah aksi, termasuk sikapnya melawan undang-undang pornografi dan porno aksi di Bali. Bahkan di Kuta, Bali, pemilik album ANGELS AND OUTSIDERS! itu juga menggelar acara kecintaan laut dan bersepeda santai.
Sehingga sebagai grup band cadas, dirinya kerap mendapat penilaian miring dari kalangan penggemar musik rock punk. Hingga tindakan kasar berbau intimidasi pun kerap dialami.
"Banyak orang bilang SID apaan tuh? Band punk, band yang kurang liar, kita ngalamin dikejar-kejar, dilempar pakai air kencing. Kita pernah ngalamin itu, kita pernah mengalami apa sih bahaya itu," pungkasnya. (kpl/hen/dar)
Post a Comment